Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 11, 2020

Mengenal Lebih Dekat Guru Oong Maryono

Gambar
    Guru O’ong Maryono lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada 28 Juli 1953. Nama aslinya adalah Sumaryono, tetapi sejak kecil sudah biasa dipanggil oleh teman-temannya dengan nama panggilan “O’ong”. Sejak kecil beliau sangat meminati dunia beladiri. Karenanya sejak umur 9 tahun ia telah mempelajari pencak silat Madura dan Bawean serta berlatih seni beladiri Kuntao. Guru pertamanya adalah sang Kakek sendiri, Bapak Matrawi yang mengenalkannya kepada aliran Macan Kumbang, dan berikutnya beliau menjadi anggota Elang Putih di bawah Guru Handoko. Ketika pencak silat diakui sebagai mata lomba dalam cabang olahraga beladiri di tahun 1973, Guru O’ong Maryono memulai bertanding dan memenangkan berbagai kejuaraan daerah mewakili Kabupaten Bondowoso. Pada tahun yang sama, beliau pindah ke Jakarta dan berlatih ragam ilmu beladiri lainnya seperti Karate, Judo, Aikido, Ju Jitsu, dan Tae Kwon Do selagi tetap memperdalam latihan pencak silat di perguruan Keluarga Pencak Silat (KPS) Nusantar

Profil Singkat Keluarga Pencak Silat Nusantara

Gambar
  KPS NUSANTARA didirikan di Jakarta pada tanggal 28 Juli 1968 oleh 3 pendekar yaitu: Alm. Moh. Hadimulyo, BSc, Dr. Moh. Djoko Waspodo dan Alm. dr. Rachmadi Djoko Suwigyo pada awalnya KPS NUSANTARA bernama bernama Study Group Pencak Silat Nusantara , ketiganya sama-sama belajar pada seorang pendekar besar perguruan Pencak Silat Setia Hati, pada waktu itu ketiganya menjadi pengurus besar IPSI dibidang teknik dan sangat memprihatinkan keadaan Pencak Silat yang kurang di minati oleh kaum muda, alasannya jika ada Pencak Silat dan ada peminatnyapun sangat sulit untuk mencari guru dan tempat latihan karena pada umumnya perguruan-perguruan yang ada masih tertutup Tujuan terpanggil oleh keadaan semacam ini mereka bertiga memutuskan untuk mengadakan penelitian pengkajian dan studi banding melalui studi group yang didirikan. Tujuannya jelas untuk mencari upaya agar pencak silat berkembang. Melalui masa yang cukup panjang, akhirnya diputuskan untuk memulai pembaharuan antara lain b

Sejarah Pencak Silat

Gambar
  Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam. [9] Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitar, seperti gerakan kera , harimau, ular, atau burung elang. [9] Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar. Silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. [9] Pen