Sejarah IPSI
Upaya untuk mempersatukan pencak silat sebetulnya sudah dimulai pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1922 di Segalaherang, Subang, Jawa Barat, didirikan Perhimpunan Pencak Silat Indonesia untuk menggabungkan aliran pencak Jawa Barat yang tersebar di seluruh kepulauan nusantara. Pada masa pendudukan Jepang, Presiden Soekarno pernah menjadi pelindungnya. Upaya serupa juga diadakan di Yogyakarta
Beberapa
pendekar pencak silat, yaitu R.Brotosoetarjo dari Budaya Indonesia
Mataram, Mohamad Djoemali dari Taman Siswa, R.M.Harimurti dari
Krisnamurti, Abdullah dari Pencak Kesehatan, R.Soekirman dari Rukun
Kasarasaning Badan, Alip Purwowarso dari Setia Hati Organisasi, Suwarno
dari Setia Hati Terate, R.Mangkupujono dari Persatuan Hati dan
R.M.Sunardi Suryodiprojo dari Reti Ati, mendirikan organisasi yang
bernama Gabungan Pencak Mataram (GAPEMA) untuk bersama-sama menggalang
pencak silat yang tumbuh di Kesultanan Yogyakarta.
GAPEMA merupakan
sebuah batalyon yang seluruh anggotanya adalah pesilat dan turut
berjuang dalam perang kemerdekaan Republik Indonesia.
Di Yogyakarta berdiri satu organisasi bernama Gabungan Pentjak Seluruh Indonesia(Gapensi) yang bertujuan mempersatukan aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Gapensi didirikan oleh Mohamad Djoemali dari Taman Siswa bersama beberapa tokoh pencak silat, yaitu R.M.Soebandiman Dirdjoatmodjo dari Perisai Diri, Ki Widji Hartani dari Prisai Sakti Mataram, R.Brotosoetarjo dari Budaya Indonesia Mataram dan Widjaja. Meskipun organisasi di Jawa Barat dan Yogyakarta ini bercita-cita nasional, keanggotaannya masih berskala lokal.
Pada
tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, para tokoh pencak silat melalui
Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPPPSI),
mendeklarasikan berdirinya Ikatan Pentjak Seloeroeh Indonesia (IPSI)
yang bernaung dibawah Kementerian Pembangunan dan Pemuda dan menunjuk
Mr. Wongsonegoro sebagai Ketua Umum.
Konggres I IPSI
diselenggarakan tidak lama setelah deklarasi, mengukuhkan
Mr.Wongsonegoro sebagai Ketua Umum PB IPSI, yang bekedudukan di ibukota
RI saat itu, Yogyakarta.
Pencak Silat dipertandingkan pertamakali pada PON VIII th 1973 di Jakarta, pada tanggal 4-15 Augustus 1973 di Jakarta. Jumlah daerah yang ikut bertanding 15 dengan jumlah 128 pesilat terdiri dari 106 putra dan 22 putri. Keberhasilan ini akan diulangi lagi sesudah dua tahun, dengan diadakan kejuaraan nasional pencak silat olah raga untuk pertama kali di Semarang, pada tanggal 27 April 1975. Sistim pertandingan yang menggunakan pelindung dada ini, di tahun-tahun berikutnya akan disempurnakan sampai pada tahun 1980 akan diakui di dunia internasional dan tetap dipergunakan sampai masa kini. ( Sumber IPSI )
Komentar
Posting Komentar