Long March KPS Nusantara Unit Latihan Ponpes Ihyaul ‘Ulum

 


Salah satu tradisi dalam dunia pencak silat untuk mencari badge lambang perguruan adalah dengan cara melakukan long march,  long march sendiri mempunyai beberapa arti yaitu bisa bermakna gerakan baris berbaris maupun perjalanan panjang yang dilakukan secara bersama-sama.

Pada minggu, 28 Maret 2021 dengan diikuti sekitar 80 ( delapan puluh ) peserta Keluarga pencak Silat ( KPS ) Nusantara unit latihan Pondok Pesantren ( Ponpes ) Ihyu’ul ‘Ulum Banaran, Sedayu, Muntilan telah dilaksanakan acara tradisi yang sudah dilaksanakan secara turun temurun oleh dunia persilatan yaitu long march.

Start dimulai dari titik nol yaitu Ponpes Ihya’ul ‘Ulum sekitar pukul 08.00 WIB yang sebelumnya dilakukan pembekalan mental dan penjelasan rute perjalanan oleh Sri Widodo, S.Pd selaku pelatih unit latihan tersebut, berkenan memberikan pengarahan beliau DG Sariyana, M.Pd selaku Ketua Pengda KPS Nusantara Jawa Tengah yang kemudian pelepasan dilakukan oleh Muh Zuchri yang saat ini menjabat sebagai Ketua KPS Nusantara  Cabang Kabupaten Magelang.


 

Rute yang harus ditempuh oleh para peserta dan para pendamping sekitar 15 ( lima belas ) km melewati jalan-jalan kecil permukiman penduduk dan persawahan, pemandangan indah selama perjalanan sepertinya menjadi arti tersendiri bagi para siswa yang notabene menjadi santri di pondok pesantren yang memang dikenal ada batasan-batasan terutama untuk keluar dari asrama, terbukti dari merekahnya senyuman dan tidak kenal lelah mereka berjalan sembari menikmati panorama alam lembah Merapi yang terkenal keindahannya.

Ada 2 ( dua ) pos yang telah ditentukan oleh panitia penyelenggra yaitu yang pertama di lapangan Garonan Dukun dimana para peserta diperbolehkan beristirahat dan minum, hal ini penting untuk menjaga para peserta dari dehidrasi dan tetap vit melakukan perjalanan lanjutan.

Pada pos kedua dilaksanakan ritual untuk mendapatkan badge, pos kedua ini bernama lapangan Garon yang terletak di Desa Gondowangi Kecamatan Sawangan. Ritual sendiri diantara menanamkan kecintaan para siswa KPS Nusantara kepada NKRI adalah harga mati, mencintai tempat pendidikan dimana ia belajar dan tentunya mencintai KPS Nusantara selaku salah satu perguruan pencak silat yang menjaga budaya negeri.

Acara long march diakhiri dengan penyematan badge oleh dewan guru, ketua cabang ,  para pelatih dan senior KPS Nusantara yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan pulang ke titik nol kembali. Acara telah sukses dan tidak ada yang sakit selama acara berlangsung, ustadz Sholichin selaku guru dan penanggung jawab Ponpes Ihya’ul ‘Ulum yang saat itu menjadi peserta long march merasa puas dan berterima kasih kepada segenap Pengurus, Pelatih dan Pendamping dari KPS Nusantara atas acara yang bagi beliau sangat berarti dan sangat perlu untuk menggembleng mental para santri sebelum mereka usai dan pulang ke kampung masing-masing untuk mengamalkan ilmu-ilmu yang telah di dapat dari Ponpes. ( tegelinang 2021 ) 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Filosofi Warna Sabuk Di KELUARGA PENCAK SILAT NUSANTARA

Longmarch dan Pencarian Badge KPS Nusantara Magelang

KPS Nusantara Di Berlin Jerman